DUMAI, HSEmagz.com – Kecelakaan fatal (fatality accident) kembali terjadi di ruang terbatas (confined space). Kali ini menimpa dua awak kapal TK (tongkang) Jeems Transport/TB (tugboat) Bahtera 7 milik PT FAA/Anugrah Group yang tengah sandar di Dermaga A Pelindo Dumai.
Kedua awak kapal yang teridentifikasi bernama Iskandar Rambe (31) dan Fauzi Handoko (40) tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di dasar palka (mainhole kapal).
Kasus kecelakaan kerja fatal ini cukup mengenaskan sekaligus miris. Keduanya ditemukan dalam kondisi tak mengenakan baju dan alas kaki serta alat pelindung diri (APD).
Ironisnya, salah satu korban yang teridentifikasi bernama Iskandar Rambe menjabat sebagai Chief Officer. Sedangkan korban Fauzi Handoko bekerja sebagai buruh harian lepas.
Baca juga: Bersihkan Tangki Kapal Tanker, Dua Pekerja Tewas
Menurut Manajer Umum PT Pelindo Dumai, Nirwan, peristiwa maut tersebut terjadi pada Kamis (27/4/2023) sekira pukul 16.20 WIB.
Sore itu, salah seorang rekan korban mendatangi pos keamanan Dermaga A dan melaporkan bahwa ada dua rekannya yang sedang pingsan di dasar palka kapal.
“Begitu mendapat laporan, saat itu juga petugas jaga langsung menuju ke area kejadian untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan,” kata Nirwan sebagaimana dilansir dari Riaupos.com, Sabtu (29/4/2023).
Selanjutnya, petugas keamanan beserta Tim HSSE SPMT langsung bertindak untuk menghubungi tim terkait mulai dari tim kesehatan pelabuhan dan juga Basarnas agar dapat dilakukan tindak lanjut proses evakuasinya.
“Proses evakuasi mulai dilaksanakan pukul 17.00 WIB oleh tim Basarnas RB 218 Pekanbaru dan kedua orang korban berhasil dievakuasi pada pukul 17.15 WIB, dan langsung dilarikan ke RSUD Dumai hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” katanya.
Menurut Nirwan, keberadaan kedua awak kapal tersebut sedang melakukan pembersihan (cleaning) palka (mainhole). Kegiatan itu atas kepentingan dan inisiatif mereka sendiri untuk melakukan pembersihan sampah yang ada pada mainhole kapal tongkang yang tengah membawa cangkang sawit tersebut.
Baca juga: Bekerja di Ruang Terbatas Harus Ada SOP!
Sementara itu, Informasi dihimpun HSEmagz.com, kecelakaan fatal tersebut bermula ketika kapal TK Jeems Transport mengalami kebocoran di bagian dek ketika dalam perjalanan dari Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat menuju Dumai.
Cangkang Sawit yang baru dimuat di Pelabuhan Pontianak masuk ke dalam mainhole kapal dan bercampur dengan muatan sebelumnya.
Kapten kapal Nelson Harianja meminta awak kapal agar mengeluarkan muatan cangkang sawit ketika kapal berlabuh di Dermaga A Pelindo Dumai.
Namun sebelumnya, Kapten Nelson Harianja terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Saat membuka palka, sang kapten mencium aroma tak sedap. Ia kemudian melarang awak kapal untuk turun.
Namun larangan itu tak digubris. Tanpa sepengetahuan sang kapten, korban Iskandar Rambe yang kala itu tanpa mengenakan baju, alas kaki, APD, serta peralatan safety lainnya seperti tabung oksigen dan tali yang diikatkan ke pinggang, nekat turun dengan menuruni anak tangga.
Baca juga: PM PT PPLI Tersangka Tewasnya 3 Pekerja di Bak Limbah
Saat menuruni anak tangga dari arah dek menuju dasar palka itulah, ia terjatuh. Melihat hal ini, korban Fauzi Handoko (Koko) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas, berusaha memberikan pertolongan dengan langsung menuruni anak tangga yang sama.
Seperti halnya Rambe, Koko pun kala itu tanpa mengenakan baju, alas kaki, dan peralatan keselamatan lainnya. Baru beberapa anak tangga, Koko pun jatuh ke dasar palka.
Melihat hal ini, sang kapten berusaha memberikan pertolongan. Ia menuruni anak tangga menuju dasar palka dengan pengaman tali yang diikat ke pinggang.
Namun ditengah perjalanan menuruni tangga, sang kapten mengalami pandangan kabur dan hampir pingsan.
Ia lantas melambaikan tangan sebagai tanda agar dirinya segera ditarik ke atas oleh awak kapal lain yang memegangi tali pengaman, sehingga Kapten Nelson Harianja selamat. (Hasanuddin)