JAKARTA, hsemagz.com – Sepatu keselamatan selama ini identik dengan berat. Maklum, sepatu keselamatan memang dirancang untuk melindungi keselamatan kaki dari berbagai ancaman bahaya yang terjadi di tempat kerja.

Dimensi berat tersebut muncul lantaran sepatu keselamatan umumnya menggunakan logam, baik besi (steel toe cap) maupun aluminium (aluminium toe cap).

Para produsen sepatu keselamatan pun terus berinovasi. Salah satunya adalah King Power Safety (KPR) yang membenamkan bahan komposit (composite toe cap) sehingga sepatu menjadi lebih ringan.

Tak sekadar ringan, KPR juga menghadirkan aneka sepatu keselamatan dengan model kekinian sehingga bisa digunakan dalam keseharian.

Dalam acara jumpa pers bertajuk ‘When Safety Meets Style’ yang berlangsung di Brands Cafe by Steak Gunting di Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/12/2023) Managing Director of KPR Peter Yao menegaskan pentingnya aspek keselamatan dalam menunjang perjalanan keseharian, tidak saja di tempat kerja.

“Dari keselamatan di tempat kerja hingga menunjang perjalanan harian di Indonesia,  multi fungsi produk KPR guna mendukung pengembangan gaya hidup yang berorientasi pada keselamatan,” kata Peter.

KPR selama ini dikenal dengan produknya King Power, dan merupakan merek global ternama dalam industri sepatu keselamatan (shoes safety).

KPR telah memiliki pengalaman 40 tahun dalam pembuatan sepatu safety dengan fasilitas manufaktur di Kanada, Malaysia, Indonesia, dan Cina. Integrasi vertikal KPR dalam proses pembuatannya, di mana setiap bagian dari sepatu safety KPR dibuat dan dirakit secara internal, memungkinkan kecepatan, kontrol, dan fleksibilitas dalam proses pembuatan.

“King Power lebih dari sekadar merek sepatu keselamatan ternama, namun wujud sebuah komitmen terhadap keunggulan dan inovasi. Kami berkomitmen kuat untuk fokus memproduksi sepatu keselamatan berkualitas tinggi melampaui standar industri yang telah menempatkan kami masuk ke jajaran 5 Besar merek sepatu keselamatan di seluruh dunia. Melalui lini produk yang beragam dan kemitraan strategis, kami telah memantapkan posisi di pasar internasional, membentang dari Singapura hingga Kanada,” ungkap Peter yang sengaja terbang dari Kanada ke Indonesia.

Inovasi bagi KPR lebih dari sekadar desain yang mewah. Namun, inovasi KPR terfokus pada implementasi praktis yang mampu memberikan nilai tambah yang nyata bagi penggunanya.

“Berbeda dengan brand lain yang mengambil produk dari pabrik OEM, integrasi vertikal KPR memastikan bahwa setiap aspek dari safety shoes kami, mulai dari sketsa hingga bahan telah dipertimbangkan dengan cermat. Kami tidak hanya mengubah penampilan, lebih dari itu kami memperkenalkan sejumlah fitur yang sangat penting bagi keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan pelanggan kami,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan hsemagz.com, Peter Yao menjelaskan bahwa dalam proses produksi, KPR selalu mengutamakan standar internasional. Dalam hal ini, KPR menggunakan standar CSA Kanada, CE Eropa EN ISO 20345, dan SNI Indonesia.

Peter menegaskan, sebelum dilempar ke pasar, seluruh produk sepatu keselamatan KPR telah melalui serangkaian uji coba kekuatan, sesuai dengan berbagai santar global tadi.

Sebagai pemain baru di Indonesia, Peter optimis sepatu keselamatan King Power akan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

KPR telah mendirikan kantor pusat di Jakarta dan tiga kantor cabang yang tersebar di Kalimantan, Sumatra, dan Surabaya, untuk memanfaatkan jaringan dealer dan menjangkau konsumen yang lebih luas. Fasilitas gudang di Jakarta dan jaringan cabang dibangun guna memudahkan dan mempercepat proses distribusi produk.

Ke depan, KPR telah menetapkan target yang ambisius untuk pasar Indonesia, dengan mengejar proyeksi pertumbuhan sebesar 30-35% pada 2024. “Kemitraan strategis kami, dikombinasikan dengan pemahaman kami atas pasar lokal dan komitmen terhadap kualitas, menempatkan kami pada posisi yang tepat untuk mencetak pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Safety Performance

Sementara itu, Ir Subkhan, MPSDA, IPU, Asean Eng, Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi & Ketua Komisi II Dewan K3 Nasional (DK3N) yang hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut menekankan pentingnya penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja.

“Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif mendukung keselamatan kerja, baik di tempat kerja maupun saat melakukan perjalanan, merupakan aspek penting dalam komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,” kata Subkhan.

Salah satu aspek penting dalam K3 adalah ketersediaan APD. Penggunaan APD, termasuk sepatu safety, telah diatur dalam Permenaker No 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri.

Sebagai salah satu aspek K3, sepatu safety memainkan peran penting dalam melindungi keselamatan pekerja. Sepatu ini melindungi kaki dari benturan atau cedera akibat kejatuhan benda keras dan memberikan perlindungan dari percikan roda, paparan bahan kimia, api, radiasi panas, dan suhu ekstrem.

“Sepatu keselamatan King Power hasil inovasi KPR yang telah memenuhi peraturan dan standar global dapat dipertimbangkan oleh industri dan pekerja individu sebagai APD yang efektif mendukung keselamatan kerja, baik di tempat kerja maupun saat berada di perjalanan pergi-pulang kerja,” ujarnya.

Sepatu safety, kata Subkhan, tak sekadar ditujukan bagi upaya mencegah pekerja dari kecelakaan fatal di tempat kerja. “Lebih dari itu penggunaan sepatu safety di kalangan pekerja juga bisa menunjang safety performance perusahaan. Pekerja yang selamat dan sehat karena menggunakan APD yang baik dan benar serta handal, berkorelasi kuat terhadap kinerja dan produktivitas,” katanya.

Pada kesempatan itu, Subkhan menyarankan agar model dan disain sepatu keselamatan King Power dibuat dengan mengikuti tren kekinian dan bisa disesuaikan dengan segala medan kerja.

Lantas, berapa harga sepatu keselamatan King Power di pasar Indonesia? Hery Winata, Direktur Dunia Safety sedikit membocorkan harganya. Yaitu berkisar antara Rp300 ribu – Rp550 ribu/pasang. (Hasanuddin)