HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Calendar Events Safety, Health, & Environtment

Hari K3 Sedunia, Sejarah dan Tema

JAKARTA, HSEmagz.com – Pekerjaan, apapun jenis dan bentuknya, selalu menyimpan risiko. Ada yang terkategori tinggi, sedang, dan rendah. Tidak ada pekerjaan tanpa risiko alias nihil risiko.

Risiko itu kerap bermuara pada terjadinya kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja.

Menurut perkiraan ILO, setiap tahun di seluruh dunia ada dua juta orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja.

Setiap tahun ada sekitar 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta lainnya terdampak penyakit akibat kerja.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk bahaya-bahaya akibat kerja ini amat besar.  ILO memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaan-kecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja setiap tahun mencapai lebih dari 1.25 triliun USD atau setara 4% dari Produk Domestik Bruto (GDP).

Masih menurut ILO, tingkat kecelakaan fatal di negara-negara berkembang empat kali lebih tinggi dibanding negara-negara industri.

Di negara-negara berkembang, kebanyakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi di bidang-bidang pertanian, perikanan dan perkayuan, pertambangan dan konstruksi.

Tingkat pendidikan yang rendah dan pelatihan yang kurang memadai mengenai metode-metode keselamatan kerja mengakibatkan tingginya angka kematian yang terjadi karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang tinggi dan terus terjadi setiap saat, mengundang keprihatinan banyak pihak di seluruh dunia. Terutama para serikat pekerja.

Mereka kemudian membuat satu hari dalam setahun sebuah peringatan. Mulanya diperingati di Amerika Utara.

Mulanya Hari Peringatan Pekerja oleh ITUC

Kebiasaan ini mulai menyebar ke seantero jagat.  Pada 1989, serikat pekerja di Amerika Utara, Asia, Eropa, dan Afrika menyelenggarakan acara untuk mengenang para pekerja yang meninggal dunia di tempat kerja secara serempak pada tanggal 28 April.

Pada 1996, Konfederasi Serikat Buruh Internasional (ITUC/the International Trade Union Confederation) memperingati Hari Peringatan Pekerja pada 28 April dan menjadikannya sebagai agenda tahunan dengan tema-tema tertentu.

Tujuannya, untuk mengenang para korban kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hal ini selarasa dengan misi utama ITUC yaitu promosi dan pembelaan hak-hak dan kepentingan pekerja melalui kerjasama internasional antara serikat pekerja, kampanye global dan advokasi di dalam institusi global utama.

Hari Peringatan Pekerja yang diinisasi ITUC diakui sebagai hari nasional di banyak negara. Antara lain Argentina, Belgia, Bermuda, Brasil, Kanada, Republik Dominika, Gibraltar, Luksemburg, Panama, Peru, Portugal, Spanyol, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat dan Britania Raya.

Serikat pekerja di negara-negara lain termasuk Benin, Republik Ceko, Finlandia, Hongaria, Malta, Nepal, Selandia Baru, Rumania dan Singapura sedang mengejar pengakuan pemerintah.

Organisasi Buruh Dunia (ILO) kemudian mengakui Hari Peringatan Pekerja Internasional yang rutin diselenggarakan ITUC.

Hari K3 Sedunia oleh ILO

Setelah mendapat persetujuan dari ITUC, pada 2001, ILO mendeklarasikan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia (World Safety Day). Sebagai organisasi di bawah naungan PBB (UN), pada 2002 ILO kemudian mengumumkan bahwa tanggal 28 April harus menjadi hari resmi dalam sistem PBB.

Setahun kemudian, ILO mulai menyelenggarakan World Safety Day pada 28 April 2003. Peringatan ini dilakukan untuk menekankan pencegahan kecelakaan serta penyakit di tempat kerja. Tujuannya untuk mempromosikan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Menurut situs PBB, peringatan Hari K3 Sedunia merupakan bagian integral dari Strategi Global Keselamatan dan Kesehatan Kerja ILO, sebagaimana didokumentasikan dalam bagian kesimpulan Konferensi Perburuhan Internasional pada Juni 2003.

Hari K3 Sedunia (World Safety Day) adalah kampanye peningkatan kesadaran yang dimaksudkan untuk memusatkan perhatian internasional pada besarnya masalah kecelakaan kerja.

Hari K3 Sedunia juga diselenggarkan untuk mempromosikan dan menciptakan budaya keselamatan dan kesehatan yang dapat membantu mengurangi jumlah kematian dan cedera terkait pekerjaan.

Sejak itu hingga sekarang, setiap tanggal 28 April diperingati sebagai Hari K3 Internasional atau World Safety Day.

Tema Hari K3 Sedunia

Dalam penyelenggaraan World Safety Day, ILO meneruskan ITUC yang mengusung tema pada setiap gelarannya. Tema disesuaikan dengan perkembangan dan situasi yang terjadi pada masanya.

Di gelaran pertama pada 28 April 2003, ILO mengusung tema “Safety and Health Culture in A Globalized World” yang menekankan pada upaya pentingnya menciptakan budaya K3 di tempat kerja guna menghadapi tantangan Globalisasi.

Sejak itu, ILO menggelar Hari K3 Sedunia dengan tema berbeda-beda. Pada 28 April 2023 ini, tema yang diusung ILO adalah “A Safe and Healthy Working Environment is a fundamental principle and right at work”.  (Hasanuddin)

Tema Hari K3 Sedunia (World Safety Day)

Tahun

Tema

2023 A Safe and Healthy Working Environment is a Fundamental Principle and Right at Work
2022 Enhancing Social Dialogue Towards a Culture of Safety and Health
2021 Anticipate, Prepare and Respond to Crises: Invest now in Resilient OSH Systems
2020 Stop the Pandemic: Safety and Health at Work Can Save Lives
2019 Safety and Health at the Heat of Future of Work
2018 OSH Vulnerability of Young Workers
2017 Optimize the Collection and Use of OSH Data
2016 Workplace Stress: a collective challenge
2015 Join in Building a Culture for Prevention on OHS
2014 Safety and Health in the Use of Chemicals at Work
2013 Prevention of Occupational Diseases
2012 Promoting Safety and Health in a Green Economy
2011 Occupational Safety and Health Management System: A Tool for Continual Improvement
2010 Emerging Risks and New Patterns of Prevention in a Changing World of Work
2009 Health and Life at Work: A Basic Human Right
2008 My Life, My Work, My Safe Work: Managing Risk in the Work Environment
2007 Safe and Healthy Workplaces: Making Decent Work a Reality
2006 Decent Work: Safe Work: HIV/AIDS
2005 Creating and Sustaining a Preventative Safety And Health Culture
2004 Creating and Sustaining a Safety Culture
2003 Safety and Health Culture in A Globalized World

LEAVE A RESPONSE