SUKABUMI, hsemagz.com – Dua dari 20 tabung gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG) yang tengah diangkut sebuah truk, meledak ketika kendaraan bernopol B 9496 SYX terjebak kemacetan di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (28/11/2023) sore.
Akibatnya, dua warga meregang nyawa dan tujuh warga lainnya masih terbaring di rumah sakit karena luka yang dideritanya.
Para saksi mata menggambarkan kejadian itu amat mengerikan. Bermula saat terjadi kemacetan di Jalan Raya Lodaya.
Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan keras yang disusul melayangnya dua tabung gas CNG berukuran besar ke udara. Lalu menghantam sebuah kendaraan yang berada di belakangnya.
Seorang saksi mata bernama Tony Kamajaya mengisahkan suara ledakan tabung gas itu mirip bom.
“Duaaarrr, suaranya kayak bom. Tiba-tiba saja kejadiannya saat macet,” kata Tony sebagaimana dilansir dari laman Tribun Jabar.
“Truk yang ngangkut gas itu terjebak kemacetan, tiba-tiba salah satu tabungnya meledak. Bahkan mental 200 meter,” ucapnya.
Menurut Tony, ledakan tabung gas itu juga membuat pengendara dan kendaaran yang ada di belakang truk terpental.
“Sementara pengendara motor dan dua mobil tepat berada di belakangnya kena hentakan. Bahkan pengendara sampai mental 100 meter,” ungkapnya.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak Kompol Ridwan Ishak menuturkan, ada dua tabung gas yang meledak. “Satu tabung jatuh di kebun. Satu tabung lainnya menabrak Suzuki Vitara, lalu terbang lagi hingga akhirnya mendarat di selokan,” tuturnya.
Peristiwa mengerikan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya terluka. Kedua orang yang tewas dalam kejadian ini berinisial HH warga Bojonggenteng, Sukabumi; dan OA warga Babakan, Kota Sukabumi. “Tujuh lainnya mengalami luka serius dan ringan,” kata Kapolsek.
Menurut Kapolsek, tak hanya menimbulkan korba jiwa dan luka, kejadian tabung gas meledak ini juga membuat lima rumah warga mengalami kerusakan pada dinding, atap, dan kaca pecah.
Bagaimana K3-nya?
Kecelakaan fatal (fatality accident) tersebut membuat keluarga salah satu korban meninggal dunia, Heni Handayani (56), berduka. Hendi Handayani tercatat sebagai warga Bojonggenteng, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi.
Pihak keluarga berharap kasus ini diusut tuntas. Harapan ini disampaikan M Noval Isnaini (28), anak korban.
Noval mengisahkan, saat itu ia sedang bersama ibunya dengan mengendarai mobil Avanza bernomor polisi F 1283 QZ. Lalu karena macet, ia menghentikan kendaraannya di barisan kedua di belakang truk pengangkut tabung gas CNG.
Usai menarik tuas rem tangan, kata Noval, tiba-tiba terdengar ledakan sangat keras. Suara ledakannya membuat telinga Noval berdenging dan penglihatannya sempat kabur.
“Itu tiba-tiba saya mendengar ledakan keras, saya baru buka tuas rem tangan karena macet, langsung mengiyang dulu, saya lihat (penglihatan) semua kabur dan saya lihat ada gas yang bocor, sehingga saya langsung otomatis insting langsung selamatkan dulu yang masih sadar istri saya,” kata Noval, dilansir dari Tribun Jabar.
Menurut Noval, saat itu ibunya berada dikursi depan terluka parah. Lalu kondisi mobilnya pun rusak, kap mobil serta kaca depan pecah dan rangka mobil pun patah.
Usai kejadian itu dirinya syok dan keluarga sangat merasa kehilangan. Dirinya berharap kasus itu diungkap dan diusut tuntas. “Jadi saya harap untuk kedepannya untuk diselidiki secara tuntas bagaimana K3-nya, keselamatan kerjanya bagaimana, diinvestigasi bagaimana itu prosesnya bisa sampai kecelakaan, terutama PT Samator itu kan bukan kecil ya, besar,” katanya.
Katup Tangki Patah
Sementara itu, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, pada Selasa (29/11/2023) dinihari, pihak kepolisian dari Polres Sukabumi berhasil mengungkap dugaan sementara penyebab ledakan tabung gas di atas truk yang menewaskan dua warga. Penyebabnya diduga karena ada alat pada tabung gas yang patah.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengungkap, selain korban jiwa kejadian nahas itu menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Saat ini pihaknya telah selesai melakukan olah TKP.
“Kami melakukan olah TKP kita lihat beberapa rumah yang berdekatan dengan mobil, berhenti dan terjadi ledakan, ada beberapa rumah rusak atapnya yang hancur karena adanya tekanan (ledakan) gas yang keluar,” kata Ali Jupri, Selasa (29/11/2023) dinihari sebagaimana dilansir dari laman Tribun Jabar.
Olah TKP dilakukan polisi sekitar Senin (27/11) pukul 23.00 WIB hingga Selasa (28/11) pukul 00.15 WIB. Dugaan sementara ledakan dipicu salah satu peralatan yang menempel pada tabung gas tersebut.
“Dugaan sementara adanya patahan cylinder valve (katup tangki) gas yang tertempel di tabung tersebut. Untuk penyebab patahan masih kita dalami, karena mobil dalam keadaan macet dan berhenti. Jadi masih kita dalami apa penyebabnya sehingga cylinder valve ini patah,” ujar Ali.
Ali membenarkan ada dua tabung gas yang meledak dalam kejadian itu. Kedua tabung itu bahkan terpental saat kejadian. “Tabung meledak ada dua. Jadi truk ini memuat 20 tabung. Saat membawa truk, sopir sendirian,” katanya.
Dari lokasi kejadian, pihaknya mengamankan sopir truk, kendaraan, dan patahan katup tangki (cylinder valve).
Informasi yang diperoleh hsemagz.com, CNG adalah produk Bahan Bakar Gas (BBG) yang berasal dari gas bumi dengan unsur utamanya Metana (C1) yang telah dimampatkan dan dipertahankan, serta disimpan pada bejana bertekanan khusus guna mempermudah pengangkutan dan penimbunan.
Pertamina mengklaim, CNG memiliki sejumlah keunggulan dibanding gas lainnya. Antara lain:
- Lebih ramah lingkungan
- Harganya lebih murah dari jenis bahan bakar lainnya
- Memiliki angka oktan (RON) > 98 (Angka Oktan CNG = 120)
- Aman digunakan, Berat jenis lebih ringan dari Udara
- Pembakaran yang lebih sempurna
- Kadar emisi yang lebih rendah atau 1/3 emisi BBM
- Proses pemurnian bahan bakar gas tidak menggunakan TEL/Timbal (Tetra Ethil Lead) yaitu zat Adiktif untuk meningkatkan nilai oktan)
Sedangkan cylinder valve atau katup tangki berfungsi sebagai katup pengatur untuk pengisian gas ke dalam tangki sebagai alat pengaman tangki dan meneruskan gas ke sistem bahan bakar. (Hasanuddin)