MEDAN, HSEmagz.com – Kisah pilu di hari menjelang Lebaran, mengalir dari kota Medan, Sumatera Utara.
Enam dari 13 penghuni sebuah rumah dua lantai di Jalan Selamat, Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, meregang nyawa setelah hunian mereka terbakar hebat pada Selasa (18/4/2023) pagi.
Mirisnya, lima dari enam korban tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut masih berstatus sebagai pelajar.
Para korban tewas berstatus pelajar tersebut teridentifikasi bernama M Biman Daka (16), Mena Zaswari (13), Ayu Sekar Wangi (17), Daiviq Nur Anazam (11), dan Syamsuddin Lukman (5). Sementara satu korban lagi adalah seorang dewasa bernama Bambang Pratama.
Mirisnya lagi, mereka ditemukan sudah tak bernyawa ketika petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat_ Kota Medan, berhasil memadamkan kobaran api sekira satu jam setelah menerima laporan dari warga.
“Kami menemukan 6 orang tewas, ini sekeluarga,” kata Kadis Gulkarmat Kota Medan Muhammad Yusuf sebagaimana dilansir dari laman kumparan.com, Selasa (18/4/2023).
Baca juga:Kebakaran Depo Plumpang, Begini Analisa Pakar Process Safety
Menurut Yusuf, kobaran api pertama kali terlihat sekira pukul 06.35 dan langsung dilaporkan warga. Pihaknya bergegas ke lokasi kejadian dan berhasil memadamkan api pada pukul 07.30 WIB.
Kebakaran tersebut mengakibatkan sekitar 80 persen bangunan rumah berlantai dua, hangus terbakar.
“Para korban diduga terjebak di lantai dua. Dugaan kami, apinya berasal dari dapur di lantai satu,” kata Yusuf.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago, mengatakan di dalam rumah tersebut terdapat 13 orang. “Enam orang meninggal dunia, tujuh selamat,” katanya.
Faidir menduga kebakaran disebabkan kompor tapi pihaknya masih menelusuri untuk memastikan. “Kompornya ada di lantai satu,” katanya.
Baca juga:Booster Station KM 77 Banyuasin Milik PT Pertagas Dilalap Si Jago Merah
“Sedangkan orang-orang tidur di lantai dua. Karena lantainya papan, ya kalau kena api pasti terbakar,” kata Faidir.
Belum diketahui pasti, apakah para korban itu meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran atau memang terbakar secara langsung. Termasuk asal api, apakah karena kompor gas yang meledak atau kompor minyak tanah. Kasusnya masih dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat. (Hasanuddin)