JAKARTA, HSEmagz.com – Dapur merupakan salah satu ruang penting dalam sebuah rumah. Di ruang inilah segala aktivitas memasak dilakukan untuk kelangsungan hidup seluruh anggota keluarga.
Tetapi ruang penting ini menjadi ruang yang menyimpan potensi paling berbahaya di rumah, yang mengancam keselamatan dan kesehatan penghuni rumah. Di sana ada api yang berpotensi meletupkan kebakaran, ada listrik, ada benda-benda tajam seperti pisau yang berpotensi melukai, ada minyak panas, tabung gas, dan masih banyak lagi.
Masih ingat sejumlah kasus balita tersiram minyak panas saat di dapur? Hampir semua balita malang itu kemudian meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa ini terjadi di Pamekasan, Madura (Mei 2011), Pontianak (Mei 2011), Depok Jabar (November 2011), Sulawesi Selatan (Agustus 2016), Bengkulu (Desember 2018), dan Berau Kaltim (November 2019).
Belum lagi kasus-kasus kebakaran yang bermula dari dapur. Misalnya saja sebuah rumah di Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ludes terbakar, Jumat (31/7/2020).
Kobaran api berasal dari kompor milik Nuronuyah yang masih menyala. Saat itu Nuronuyah tengah merebus daging kurban. Tetapi ditinggal begitu saja untuk mengikuti pengajian tak jauh dari rumahnya.
Tak hanya di rumah, kasus-kasus kebakaran yang terjadi di rumah makan, selalu berasal dari dapur. Misalnya saja kasus kebakaran yang terjadi di pusat niaga Margo City di Depok, Jabar pada Minggu (6/9/2015). Kobaran api berasal dari kebocoran saluran gas di Restoran Ramen 1 yang berada di lantai 1.
Sementara itu, Renava Salisa Putri (9 th) meregang nyawa ketika pisau dapur yang diambil dari dapur rumah bibinya menusuk lehernya sendiri saat bermain dengan temannya di Kota Sukabumi, Jabar, Minggu (7/7/2019).
Pisau itu diambil Renava untuk mengupas buah bersama kedua temannya. Nahas, ia terpeleset dan pisau dapur yang dipegangnya menusuk lehernya sendiri.
Sebagai ruangan yang paling berguna, tetapi juga berpotensi menjadi ruangan paling berbahaya. Sangat penting bahwa kita semua sadar akan pentingnya kesehatan dan keselamatan di dapur.
Dengan begitu banyak peralatan di dapur, keselamatan listrik menjadi sangat vital. Mari simak beberapa tips dasar tentang keselamatan di dapur Anda:
- Oven dan Kompor
– Selalu periksa bahwa Anda telah mematikan oven atau kompor setelah Anda selesai menggunakannya.
– Jika Anda harus meninggalkan dapur ketika Anda menggunakan kompor, pastikan untuk mengecilkan atau mematikan apinya terlebih dahulu.
– Tumpukan lemak dalam oven Anda dapat menyebabkan kebakaran, maka bersihkanlah secara teratur.
2. Kulkas / Freezer
– Harus ada cukup ruang di belakang kulkas untuk peredaran udara.
– Hindari memasang kulkas Anda dekat dengan sumber panas (misalnya kompor atau radiator). Kecuali Anda memiliki freezer frost-free, Anda harus membersihkannya setidaknya sekali setahun.
– Saat membersihkan kulkas, cabut aliran listrik dan biarkan pintu kulkas terbuka agar Kristal es meleleh. (Ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 5-8 jam untuk membersihkan kulkas, jangan tergoda untuk menggunakan pemanas untuk membantu Anda, karena hal ini bisa berbahaya).
3. Pencuci Piring dan Mesin Cuci
– Secara teratur memeriksa tabung deterjen, bisa jadi bagian ini retak.
– Pastikan tabung cuci selalu bersih.
4. Mesin Pengering
– Pastikan bahwa mesin pengering anda terpasang dan dipelihara sesuai instruksi pabrik.
– Secara teratur periksa filter.
– Jangan gunakan mesin pengering secara berlebihan.
– Jika Anda pernah memberhentikan pengering Anda sebelum siklus pengeringan berhenti otomatis, segera ambil pakaian anda dan biarkan panas pada mesin berkurang.
5. Saran Lainnya
– Jangan membebani kontak listrik.
– Ganti kabel yang rusak atau aus sesegera mungkin.
– Jika ada percikan api, jangan mencoba untuk memadamkannya dengan air.
– Jika Anda berencana meninggalkan peralatan berjalan semalaman, sangat penting untuk memastikan detektor asap terpasang dan berfungsi dengan baik.
Nah, sahabat HSE magazine.com, mulai perhatikanlah hal-hal kecil di sekitar dapur Anda. Risiko kecelakaan atau kebakaran bisa kapan saja terjadi. Selalu ingat untuk “Safety First”! (berbagai sumber/Hasanuddin)