HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Fatality Accident

Bekerja di Ruang Terbatas Harus Ada SOP!

JAKARTA, HSEmagz.com – Kematian dua pekerja saat membersihkan sebuah tangki kapal tanker di galangan kapal Pax Ocean milik PT Nanindah Mutiara Shipyard yang berlokasi di Batu Aji, Kota Batam, Selasa (7/3/2023) malam, tak sekadar menyisakan kisah duka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.

Lebih dari itu, kasus kematian dua pekerja tersebut meninggalkan pekerjaan rumah (PR) besar bagi para pelaku industri, utamanya para praktisi K3/HSE. Sebab kasus tersebut sudah sering terjadi dan cenderung terus berulang dari waktu ke waktu.

Menanggapi hal ini, Sudono, Chief HSE dan Security Estate Management Ciputra World 1 Jakarta mengatakan bahwa bekerja di ruang tertutup dengan akses terbatas memiliki risiko khusus atau spesifik.

Baca juga: Bersihkan Tangki Kapal Tanker, Dua Pekerja Tewas

Risiko khusus itu akan menimbulkan antara lain kecelakaan serius, gas-gas beracun, peledakan, peningkatan suhu, kurangnya oksigen, meningkatnya kapasitas ruangan, dan potensi unsur-unsur benda padat atau konstruksi ruangan tersebut yang roboh, dan sebagainya.

‘Karena itu, setiap pekerjaan di ruang terbatas harus dilakukan identifikasi potensi bahaya melalui Job Safety Analysis (JSA) terlebih dahulu,’ kata Sudono kepada HSEmagz.com, Kamis (9/3/2023).

Dijelaskan, Ciputra World 1 Jakarta memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait bekerja di ruang tertutup dengan akses terbatas atau confined space. Yaitu:

  1. Syarat pekerja harus memiliki kemampuan atas rencana pekerjaan yang akan dilalukan dan syarat utama adalah kondisi fisik yang sehat dan kuat tidak memiliki penyakit seperti gangguan pernafasan, jantung serta faktor psikologis yang kuat seperti tidak takut kegelapan atau tidak mudah panik dalam kondisi di ruang tertutup
  2. Pengujian atau uji deteksi potensi bahaya sebelum dilakukan kegiatan terkait potensi bahaya gas-gas beracun, peledakan, struktur yang roboh, dll harus dilakukan oleh petugas yang berkompeten
  3. Penggunaan alat pelindung diri seusai dengan kebutuhan pekerjaan dan memiliki standard kehandalan keamanan yang optimal
  4. Supervisi yang optimal selama kegiatan harus dilakukan guna memastikan tahapan pekerjaan dilakukan dengan baik dan benar
  5. Penyedian sarana penanggulangan potensi gangguan atau darurat selama kegiatan seuai dengan hasil Job Safety Analysis (JSA).

Baca juga: 3 Pekerja Limbah Tewas di Kontainer Limbah di Pertamina Hulu Rokan

Sudono menjelaskan, ruang tertutup dengan akses terbatas bukan merupakan tempat kerja biasa/normal. Karena itu, SOP mutlak dilakukan ketika akan melakukan pekerjaan di ruang tertutup dengan akses terbatas.

Ia menyebutkan contoh-contoh pekerjaan di ruangan tertutup dengan akses terbatas. Antara lain tangki air, tangki bahan bakar, saluran pembuangan, terowongan, sumur, pipa, shaft, cerobong, dan sebagainya. (Hasanuddin)

 

LEAVE A RESPONSE