JAKARTA, HSEmagz.com – CEO PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Nepos MT Pakpahan meraih penghargaan sebagai The Best CEO for HSE Corporate of The Year 2023 dalam ajang Health, Safety, and Environment Indonesia Award (HSEIA) 2023 yang diselenggarakan secara offline di Ruang Bina Kirana Auditorium, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (16/6/2023) malam.
Penghargaan bergengsi di ajang HSE itu diberikan kepada Nepos MT Pakpahan karena ia dinilai dewan juri telah berhasil dalam upaya membudayakan HSE di PTK sehingga aspek HSE terimplementasi dengan baik dan benar serta berkelanjutan.
“Pemimpin adalah faktor tunggal terbesar dalam memastikan transformasi budaya safety di sebuah perusahaan. Dan, Pak Nepos MT Pakpahan merupakan seorang pimpinan perusahaan yang telah berhasil dalam upaya memastikan transformasi budaya safety di PT Pertamina Trans Kontinental,” kata Supandi, salah seorang anggota dewan juri.
Bicara budaya safety, kata Supandi, maka akan bicara soal komitmen. Sebab komitmen merupakan salah satu elemen amat penting dalam memastikan seluruh kebijakan terkait K3L (HSE) terimplementasi dengan baik dan benar di seluruh lini perusahaan.
“Tanpa komitmen yang kuat, aspek HSE akan berjalan tanpa arah dan sekadar pemenuhan regulasi (compliance) semata,” katanya.
Baca juga: SMILE, Komitmen Pimpinan PTK dalam Transformasi Budaya Safety
Sebagaimana terungkap dalam sesi penjurian pada Selasa (30/5/2023) silam, dalam hal transformasi budaya safety, PTK sendiri mengembangkan program bernama SMILE sebagai singkatan dari Safety Minded Lead by Example.
“SMILE merupakan komitmen safety para pimpinan di Pertamina Trans Kontinental,” kata Slamet Harianto, Direktur Operasi PT Pertamina Trans Kontinental saat penjurian ajang Health, Safety, and Environmental Indonesia Award (HSEIA) 2023 yang diselenggarakan secara daring, Selasa (30/5/2023) silam.
Lantas, siapa yang disebut pimpinan di PTK? Menurut Slamet, secara struktural, pimpinan merupakan personel (baik pekerja maupun mitra kerja) yang berdasarkan posisi dan jabatannya memiliki anggota tim yang melapor kepadanya.
Secara umum, katanya, setiap individu merupakan pimpinan bagi dirinya sendiri. “Konteks pimpinan terkait budaya safety tidak terbatas pada direksi, VP, GM, maupun manager. Pemimpin adalah faktor tunggal terbesar dalam memastikan transformasi budaya safety,” kata Slamet yang saat penjurian didampingi Bakhtiar Nofti Cahyono (VP HSSE) dan Dwi Indra Kuntoadji (Pjs VP Legal & Operation).
Lebih lanjut Slamet menjelaskan bahwa peran para pimpinan di PTK ada empat hal. Yaitu komitmen, role model, mengarahkan, dan memastikan.
Komitmen menyangkut penetapan kebijakan tata kerja dan sistem kerja, dan keterlibatan dan visibilitas pada program-program HSSE di PT PTK.
Peran pimpinan PTK sebagai role model meliputi pelaksanaan program HSSE transko forum, kegiatan MWT (Management Walk Through), peran aktif dalam kampanye, dan keterlibatan dalam pelatihan aspek HSSE.
Sedangkan peran pimpinan PTK dalam mengarahkan meliputi kegiatan : (a) memberikan arahan, fokus kerja, prioritasi, dan alokasi sumber daya terkait implementasi HSSE, dan (b) memberikan motivasi/dorongan untuk lebih baik.
Sementara peran pimpinan PTK dalam memastikan mencakup kegiatan : (a) memastikan pengelolaan HSSE dalam Rapat Tinjauan Manajemen, dan (b) evaluasi kinerja HSSE dalam berbagai rapat, BOD Weekly Meeting, Monthly BOD/BOC Meeting, Rapat P2K3 tiap kuartal, dll. (Hasanuddin)