JAKARTA, hsemagz.com – Ajang penghargaan World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2023 dimeriahkan oleh tampilnya dua milinial ke atas panggung guna menerima penghargaan.
Kedua milenial itu adalah Hana Fajrianti (30) dan Addin Himawan Widyono (25). Keduanya meraih penghargaan dari WSO Indonesia untuk kategori WSO Concerned Professional Award.
Hana meraih penghargaan sebagai Professional for Young Women Safety Champion sedangkan Addin Himawan Widyono menyabet penghargaan sebagai Professional Award for Young OSH Educator.
Bagi Hana (kelahiran Jakarta Juni 1993), penghargaan ini merupakan yang kedua kali diterimanya di tahun 2023. Sebelumnya, ia dinobatkan sebagai The Best HSE Woman Leader of The Year 2023 oleh HSE Magazine dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) dalam ajang Health, Safety, and Environment Indonesia Award (HSEIA) 2023 pada 16 Juni 2023 silam.
Sedangkan bagi Addin (kelahiran Klaten September 1998), penghargaan ini merupakan kali pertama sejak ia secara professional terjun di dunia K3 setelah menyelesaikan studinya di Prodi K3 Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker).
“Saya sangat berterima kasih karena ternyata beberapa kegiatan yang selama ini saya lakukan secara mengalir mendapat apresiasi dari WSO Indonesia,” kata Addin saat diminta komentar atas penghargaan yang diraihnya.
Baginya, penghargaan adalah sebuah amanah. “Penghargaan ini merupakan amanah yang cukup berat karena saya harus memikulnya sekaligus saya jadikan cambuk dan semangat bagi saya pribadi untuk bisa berbuat lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.
Pendapat hampir senada juga diungkapkan Hana. Baginya, penghargaan dari WSO Indonesia adalah sebuah pemantik bagi dirinya untuk berbuat dan berkarya lebih baik lagi di masa-masa mendatang.
“Terus terang saya nggak menyangka dapat penghargaan dari WSO Indonesia. Kendati demikian saya mengucapkan terima kasih kepada WSO Indonesia atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan ini merupakan yang kedua bagi saya di tahun 2023,” kata Hana saat ditemui usai menerima penghargaan dari WSO Indonesia dalam ajang WSO Indonesia Safety Award (WISCA) 2023 di gedung Patra Jasa, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
“Pengharagaan ini menjadi pemicu bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi dan menghasilkan karya-karya di bidang K3, baik untuk perusahaan tempat saya bekerja maupun masyarakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Hana saat ini bekerja sebagai Vice President QHSE di PT Nindya Karya. Di perusahaan tempatnya bekerja, ia bersama Prasidya Tyanto, pada 2022 menggulirkan konsep NICAF (Nindya Carbon Footprint Calculator).
NICAF adalah sebuah program untuk menghitung jejak karbon dari aktivitas perusahaan secara organisasi dan project sesuai dengan standar perhitungan yang dipakai secara umum. Konsep ini keluar sebagai juara II dalam lomba Nindya Leading Innovation 2022 yang diselenggarakan PT Nindya Karya, tempat selama ini Hana bekerja.
Siapa sangka, NICAF diaplikasikan dan digunakan PT Nindya Karya untuk menghitung jejak karbon di seluruh operasional perusahaan. NICAF dianggap sebagai terobosan pertama di dunia industri konstruksi di Indonesia dalam menghitung jejak karbon. Konsep ini bahkan saat ini sedang jadi program unggulan Nindya Karya yang ditawarkan di proyek pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Sedangkan Addin, saat ini bekerja di PT Putra Perkasa Abadi (PPA). Saat masih menjadi mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Koordiniator Region 1 FMK3N (Forum Mahasiswa K3 Nasional) yang meliputi area DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera.
Addin telah meraih banyak penghargaan di berbagai bidang dari berbagai instansi. Antara lain Runner Up Cerdas Cermat Balai K3 Jakarta (2020), The Best Questioner of National Talkshow K3, Finalis Paper G20, Best Paper of The Indonesian Conference on Safety and Health (INCOSHET), dan sebagainya. (Hasanuddin)