HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Fatality Accident

Pekerja Tewas Dicabik-cabik Harimau Peliharaan Pengusaha

SAMARINDA, hsemagz.com – Kepergian Suprianda (27) hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Apalagi ia meninggalkan seorang anak yang masih kecil dan istri yang tengah hamil tua.

Warga Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur itu meregang nyawa setelah diterkam dan dicabik-cabik seekor harimau Sumatera yang selama ini menjadi hewan peliharaan seorang pengusaha.

Sekujur tubuh korban dilaporkan penuh luka cakaran. Pada tubuh bagian bawah tampak terkoyak. Bahkan ada organ tubuh korban sudah tidak utuh lagi.

Ironisnya, peristiwa tragis ini disaksikan langsung oleh sang istri, yang nekad menyeruak masuk ke kandang harimau karena sang suami sudah tiga jam tidak keluar.

Suprianda adalah orang yang sudah tiga tahun terakhir bertugas memberi makan harimau.

Pada Sabtu pagi, ia ditemani sang istri pergi ke rumah mewah yang berada di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dari informasi yang beredar, hunian tersebut milik salah seorang pengusaha tempat kebugaran di Kota Samarinda.

Sudah tiga tahun ini, Suprianda yang juga bekerja di tempat kebugaran milik pengusaha itu, mendapat tugas tambahan yaitu memberi makan harimau.

“Korban itu kakak saya. Namanya Suprianda. Dia memang disuruh bosnya kasih makan harimau itu,” kata Hanifah (26), adik korban saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie, Samarinda sebagaimana dilansir dari laman TribunKaltim.co, Minggu (19/11/2023).

Harimau maut yang menerkam korban masih berada di dalam kandangnya. Dari video yang beredar, di luar kandang harimau itu terdapat bekas darah korban.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi. Termasuk pemilik rumah tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.

Hanifah mengatakan, setiap hari kakaknya bertugas memberi makan harimau setiap pukul 10.00 Wita. Sabtu siang, seperti biasa ia berangkat ke rumah majikannya itu untuk memberi makan hewan buas tersebut.

Ia ditemani sang istri, mereka tiba di rumah bernomor 99 tersebut pada pukul 10.30 Wita. Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk.

Namun kali ini ayah satu anak tersebut meminta sang istri cukup menunggu di luar. “Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman,” jelas Hanifah.

Namun hingga pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar. Curiga, sang istri akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh korban.

Setibanya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua tersebut menjerit histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.

Hanifah menjelaskan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya tersebut memiliki dua pintu. Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci. Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dari sisi pintu kandang yang tidak terkunci dan menerkam korban.

Beruntung istri korban bisa lari keluar menyelamatkan diri dan langsung melaporkan kasus yang menimpa suaminya ke Polsek Sungai Pinang.

Lebih lanjut Hanifah menjelaskan, sang kakak sudah bekerja di rumah tersebut sejak tiga tahun terakhir. Sebenarnya, selama satu bulan belakangan sang kakak hendak mengundurkan diri namun terus ditahan oleh majikannya.

“Katanya takut. Harimaunya sering mau menerkam. Tapi bosnya enggak percaya,” ungkapnya.

“Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat Gym kalau berhenti kasih makan harimau,” imbuhnya.

Pihak keluarga berharap kasus ini dapat diproses secara hukum. “Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual. Apa tidak lalai?,” tanyanya. (Hasanuddin)

LEAVE A RESPONSE