JAKARTA, HSEmagz.com – Pakar lift Vincentius Ricky Tanubrata memastikan bahwa lift modern atau eskalator sebenarnya merupakan moda angkutan yang relatif aman.
Lebih aman dibanding eskalator dan tangga. Bisa dibilang, kecelakaan fatal hampir tidak akan terjadi apabila mengikuti seluruh standar safety.
“Pasalnya, sistem pengaman lift yang sesuai SNI sudah multi layer (berjenjang) dan redundant (lengkap dan rinci), Baik secara elektrik maupun mekanik,” kata Ricky belum lama ini kepada HSEmagz.com.
Tetapi berbagai insiden terus terjadi, karena berbagai hal. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Ricky memberikan tips aman menggunakan lift.
Baca juga: Buka Paksa Pintu Lift di Bandara, Pengunjung Tewas Terperosok
Berikut tips aman menggunakan lift:
- Perhatikan (baca) dan taati cara penggunaan atau rambu-rambu yang ada di dalam lift. Sesuai SNI, pemilik atau pengelola wajib memasang rambu-rambu dan petunjuk penggunaan di dalam lift.
- Dilarang menggunakan lift pada saat terjadi kebakaran atau gempa bumi.
- Perhatikan beban maksimum lift.
- Jangan memaksakan masuk ke lift bila ada tanda alarm yang menyatakan kapasitas sudah berlebih. Apabila pintu lift sudah hampir tertutup, jangan paksakan atau minta orang di dalam lift untuk menekan tombol membuka pintu.
- Beri kesempatan penumpang keluar dulu sebelum Anda masuk lift.
- Masuklah ke lift dengan baik dan tenang, tidak berlari-lari, loncat-loncat atau mendorong-dorong dikarenakan bisa mengganggu pembacaan sensor.
- Masuklah ke lift dan tekan tombol lantai sesuai tujuan karena hal ini akan berpengaruh terhadap kerja lift. Jika salah dan setibanya di lantai yang salah menekan tombol tujuan, kerja lift akan lebih berat (traffic-nya padat) serta akan terjadi penumpukan penumpang di dalam lift. Selain itu mengurangi tempat untuk penumpang lain.
- Pastikan anak-anak tidak menggunakan lift sendirian serta dampingi saat ke luar masuk ataupun di dalam lift. Potensi jari terjepit celah pintu sangat besar untuk anak-anak.
- Perhatikan langkah saat ke luar masuk karena ada celah antara lantai lift dengan lantai gedung (lantai pemberhentian).
- Jika terjadi gangguan teknis pada lift dan terjebak di dalamnya, upayakan untuk bersikap tenang. Gunakan tombol-tombol serta alat komunikasi (tombol alarm dan telepon) dengan baik dan tidak dipakai main/bercanda/iseng serta pada waktu darurat saja dan atur posisi menghindari benturan. Kaki sedikit ditekuk untuk mengurangi hentakan dan bisa pegangan ke handle jika ada di dalam lift. Setelah itu tekan tombol alarm dan telepon yang tertera di dalam lift untuk menghubungi operator. Jelaskan kondisi ke operator hingga petugas dapat mengevakuasi. Ikuti panduan dari operator selama proses evakuasi.
Selain tips aman menggunakan lift di atas, pihak pemilik atau pengelola gedung wajib memasang papan informasi dalam setiap lift. Hal ini sesuai SNI 05-7052-2004 butir 9.3.
Informasi untuk keselamatan dan kesehatan penumpang perlu tertulis pada suatu pelat logam dan dipasang pada dinding kereta dan mudah dibaca. Informasi tersebut minimal meliputi:
- Dilarang menggunakan lift pada saat terjadi kebakaran atau gempa bumi
- Tekan hanya satu tombol lantai yang dituju
- Gunakan intercom atau bel darurat jika lift macet
- Perhatikan beban maksimum lift
- Beri kesempatan penumpang keluar dulu sebelum Anda masuk lift
- Dilarang merokok di dalam kereta lift. (Hasanuddin)