TANGERANG SELATAN, HSEmagz.com – Proses penyelamatan (rescue) seekor sapi yang terperosok ke dalam sebuah sumur tua di Tangerang Selatan pada Kamis (18/5/2023), berlangsung dramatis.
Proses penyelamatan satwa milik salah seorang peternak sapi tersebut melibatkan 8 organisasi penyelamatan dan membutuhkan waktu selama 3 jam untuk mengeluarkan sapi dari sumur tua berkedalaman sekitar 8 meter dengan diameter 1 meter tersebut.
Banyaknya organisasi rescue yang terlibat dipicu oleh dugaan adanya gas beracun dalam sumur tua itu.
Informasi yang diperoleh HSEmagz.com, peristiwa ini bermula ketika pada Kamis (18/5/2023) pagi, salah seorang anggota sebuah organisasi penyelamatan menerima telepon dari warga yang melaporkan bahwa seekor sapi peliharaannya terperosok ke sebuah sumur tua.
Penyebabnya, ikatan sapi berbobot sekitar setengah ton itu terlepas. Sapi kemudian lari dan terperosok ke sebuah sumur tua yang berlokasi di Jl Taruma Negara, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Mengutip keterangan pelapor, Rinanto (33) anggota dewan pengarah SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) mengatakan bahwa sapi itu terperosok ke sumur tua sekira pukul 03.00 WIB dan baru dilaporkan pukul 09.30 WIB.
Pemilik dibantu warga setempat, sempat mencoba melakukan penyelamatan. Tapi tidak berhasil.
Sesaat setelah menerima laporan, Rinanto dan timnya dari SARMII bergegas ke lokasi kejadian. Di sana sudah ada organisasi penyelamatan lainnya, Semut Kecil.
Tak lama kemudian bergabung pula organisasi penyelamatan dari VRI (Vertical Rescue Indonesia) Jakarta, OCC Oi Crisis Center Tangsel, Semut Tangsel, Kokam Tangsel, POKDAR Ciputat Timur, dan Forum Potensi Tangsel.
Di lokasi, mereka memasang tripod rescue dan anchor tepat di mulut sumur. Proses evakuasi dilakukan dengan hauling system dan proses penarikan manual.
Namun ketika salah seorang anggota turun memasuki sumur untuk mengikatkan tali ke tubuh sapi, ia bergegas kembali naik. Pasalnya, ia mencium bau menyengat dari dasar sumur yang sudah lama tidak digunakan.
Lantaran tidak memiliki alat bantu pernapasan (SCBA/Self Contained Breathing Apparatus), mereka menghubungi Damkar Kota Tangsel.
Setelah petugas dari Damkar kota Tangsel tiba, proses evakuasi pun dilanjutkan. Sekira pukul 12.30, sapi itu berhasil dievakuasi dari dasar sumur.
Dibutuhkan 10 orang untuk menarik sapi tersebut keluar sumur. Tapi itu pun belum cukup. Evakuasi sapi kemudian dilakukan menggunakan mobil damkar.
Begitu dievakuasi, sapi dalam kondisi lemas. Menurut pemilik, sapi itu semula akan dijual pada Idul Adha, Juli mendatang, sebagai hewan kurban. (Fadlik/Hasanuddin)