JAKARTA, hsemagz.com – Insiden kecelakaan kerja terjadi di Pabrik Gula (PG) Pagotan, Madiun pada Senin (4/9) pukul 11:30 siang. Dalam peristiwa nahas ini, dilaporkan salah seorang pekerja tewas setelah terhimpit mesin mixer saat melakukan perbaikan.
Korban yang dikonfirmasi tewas dalam kecelakaan ini adalah Marsudi, seorang mandor mekanik berusia 36 tahun yang berasal dari Kecamatan Geger, Madiun. Marsudi, bersama dengan dua rekannya, saat itu sedang melakukan perbaikan pada mesin mixer di pabrik gula tersebut ketika kejadian tragis ini terjadi.
Dua pekerja lainnya yang juga terlibat dalam kecelakaan ini adalah Ansori (54 tahun) dan Supriyanto (50 tahun), keduanya berasal dari Kecamatan Wungu, Madiun. Mereka mengalami luka-luka akibat insiden tersebut dan segera dilarikan ke klinik pabrik untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurut Asisten Manager SDM PG Pagotan, Kolan Bima Ghofara, ketika evakuasi dilakukan, Marsudi sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan segera dibawa ke rumah sakit.
“Saat kami evakuasi, posisi korban sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah sakit,” tutur Kolan.
Sementara itu, dua korban lainnya telah mendapatkan perawatan medis karena luka-luka yang mereka derita.
Kecelakaan ini juga telah mengejutkan rekan-rekan sekerja korban yang selamat, yang harus menyaksikan salah satu dari mereka meninggal dunia dalam kondisi terjepit mesin penggiling.
Saat ini, pihak berwenang dari polsek Geger masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan kerja ini. Kapolsek Geger, Kompol Sukarijanto mengungkapkan bahwa ketika kecelakaan terjadi, korban sudah meminta tolong, namun sayangnya, saat rekan-rekannya mencoba menolong, korban sudah dalam posisi terjepit secara fatal.
Dilaporkan korban tewas mengalami luka pada bagian belakang kepala, patah tulang pada tubuh, serta patah tulang pada bagian tangan dan kaki.
Lebih dari itu, insiden Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya penerapan aspek kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 di lingkungan kerja yang sesuai standar untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.