JAKARTA, hsemagz.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akhirnya buka suara terkait kecelakaan fatal yang terjadi di jembatan kaca The Geong yang berlokasi di obyek wisata Hutan Pinus Limpakuwus Sumbang di Jalan Raya Baturraden Barat, Desa Kebumen, Banyumas Jawa Tengah, yang menewaskan seorang wisatatan pada Rabu (25/10/2023) pagi.
Dalam siaran persnya, Jumat (27/10/2023), Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyayangkan terjadinya insiden yang menewaskan seorang wisatawan dan melukai seorang lainnya yang berasal Cilacap, Jawa Tengah.
Menurutnya, insiden yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) ini perlu menjadi bahan evaluasi terkait keutamaan keselamatan dalam penyiapan atraksi wisata.
“Kemenparekraf mendorong dilakukannya pemeriksaan serta evaluasi terkait kelayakan dan keamanan dari atraksi wisata maupun seluruh atraksi wisata sejenis yang terdapat di daerah-daerah lainnya, khususnya di Kabupaten Banyumas,” kata Sandiaga.
Baca juga : Keselamatan Publik Harus Makin Mendapat Perhatian Semua Pihak
Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas dan Kepolisian Resor Kota Banyumas untuk memantau hasil penyelidikan atas insiden tersebut sehingga dapat diketahui kronologi dan penyebab secara detail dari insiden ini.
Apalagi berdasarkan informasi yang ia peroleh, wahana ini dibangun tanpa melalui proses uji kelayakan dan ketebalan kaca di jembatan ini hanya 1 cm saja.
“Saya tekankan bahwa aspek keamanan dan keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas bagi seluruh pelaku pariwisata, dan insiden serupa tidak boleh terjadi lagi. Kemenparekraf beserta seluruh stakeholder akan meningkatkan sinergi untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan di seluruh destinasi wisata, serta mendorong penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dengan ketat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang,” katanya.
Selain itu, Sandiaga menambahkan, pihaknya juga akan memantau pemulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Kemenparekraf terus memantau proses pemulihan korban secara fisik dan psikologis,” pungkasnya. (Farhan/Hasanuddin)