JAKARTA, hsemagz.com – Kasus kecelakaan yang terjadi di fasilitas umum berupa moda transportasi lift, kembali terjadi. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Jasmine Tower apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Meski tak menimbulkan korban jiwa atau cidera serius, toh kecelakaan yang terjadi di area publik ini membuat korban, yang merupakan penghuni di apartemen tersebut, mengalami trauma.
“Syok banget. Saya sampai bilang ke teman, enggak mau tinggal di apartemen lagi, mau cari kost saja yang enggak pakai lift. Saya trauma,” kata Manda (34), salah seorang penghuni lantai 11 Jasmine Tower apartemen Kalibata City yang menjadi korban, sebagaimana dilansir dari laman kompas.com, Minggu (29/10/2023).
Peristiwa itu sendiri terjadi pada Rabu (25/10/2023) lalu. Saat itu Manda baru saja kongkow bersama teman. Karena hari semakin larut, ia bersama temannya itu berniat pulang ke apartemennya di lantai 11 Tower Jasmine.
Sekira pukul 03.30 Manda dan temannya itu naik lift dari lantai dasar. Setiba di lantai 2, tiba-tiba anjlok ke lantai dasar. Saat itulah langit-langit lift ambruk dan menimpa keduanya.
Peristiwa ini mengakibatkan Manda mengalami luka lebam pada tangan kirinya. Sedangkan temannya mengalami luka pada tangan kiri dan jam tangannya hancur.
Baca juga: Sling Lift Putus, 5 Karyawan Resort Meregang Nyawa
“Teman saya itu tangan sebelah kirinya berdarah dan jam tangannya hancur karena melindungi saya,” kata Manda.
“Ambruk dari lantai dua saja sudah sedahsyat itu jatuhnya. Bayangkan kalau liftnya jatuh dari lantai sembilan atau sepuluh gimana? Bisa lebih bahaya,” katanya.
Atas kejadian ini, pihak pengelola Kalibata City buka suara. General Manager Apartemen Kalibata City, Martiza Melati mengatakan, musibah ini terjadi seiring dengan penggunaan fasilitas lift yang sangat intensif.
“Kami menyayangkan dan turut prihatin atas gangguan lift di Tower Jasmine. Hal ini merupakan musibah yang dapat terjadi seiring dengan penggunaan fasilitas yang sangat intensif,” kata Martiza, Senin (30/10/2023).
“Dalam peristiwa tersebut, dua pengguna berencana memakai fasilitas lift dari lantai GF (ground floor) menuju lantai 11. Saat sampai di lantai satu yang berjarak satu lantai, sekitar 1,5 meter dari GF, lift mengalami gangguan,” Martiza menjelaskan.
Baca juga: Diduga Kelebihan Muatan, Lift Jatuh dan Tewaskan 7 Pekerja
Menurut Martiza, dalam keadaan tersebut, sistem pengamanan pada lift pun langsung bekerja lantaran membaca ada masalah pada sistem.
Lift pun secara otomatis turun perlahan kembali ke lantai GF dalam kondisi tidak stabil. Setelah dilakukan analisa, Martiza berkata, gangguan rupanya terjadi pada control elevator di lantai satu.
“Sehingga sistem pada elevator melakukan procedure rescue operation menuju lantai terbawah dan mengenai limit switch bawah,” kata Martiza.
Kondisi itu menyebabkan hentakan yang membuat langit-langit sangkar elevator terjatuh dan menyebabkan dua orang pengguna terluka ringan.
Kendati begitu, melalui mekanisme ini, pihak manajemen mengklaim bahwa sistem proteksi darurat lift telah berjalan dengan baik.
Baca juga: Pentingnya Penerapan K3 di Area Publik (1)
Baca juga: Pentingnya Penerapan K3 di Area Publik (2-Habis)
“Sesuai dengan standard operating procedures yang berlaku, saat muncul gangguan, proses rescue operation (penyelamatan) berjalan, sehingga pengguna lift dapat segera dievakuasi,” lanjut dia.
Martiza menambahkan, petugas keamanan didampingi tim engineering sudah melakukan evakuasi terhadap pengguna yang berada di dalam elevator tersebut dalam tempo sekitar lima menit.
“Saat ini keduanya telah mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan. Pengguna lift juga berada dalam keadaan baik dan sempat mengabadikan momen tersebut dalam video,” pungkasnya. (Hasanuddin)