MAKASSAR, HSEmagz.com – “Kebakaran….kebakaran….kebakaran….,” teriak seorang wanita dalam video berdurasi 30 detik yang beredar luas di jagat maya.
“Korslet…korslet…jangan panik….jangan panik,” teriak seorang pria dalam video yang sama.
Video itu memperlihatkan asal mula (titik) api dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Mal Trans Studio Makassar (TSM), Sulawesi Selatan yang terjadi Senin (24/4/2023) petang dan mengakibatkan 37 pengunjung dilarikan ke rumah sakit.
Titik api itu berasal dari booth swafoto yang didisain menyerupai taman dan terbuat dari bahan yang mudah terbakar (kertas/plastik). Api kecil menyala di bagian plafon booth swafoto yang berada di lantai dua dan diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik (korslet).
Pada detik pertama, tampak seorang pria berseragam keamanan, baru saja keluar dari booth tersebut. Bukannya mengambil tindakan pemadaman, pria berseragam keamanan tersebut, malah pergi menjauh dari titik api.
Pada detik 24, sejumlah pengunjung berjalan santai sembari melihat ke arah titik api. Seorang pengunjung wanita berbaju gelap malah tampak mengambil video.
“Parah, malah divideokan dan bukannya lakukan fire fighting,” tulis Alvin Alfiyansyah, pakar process safety mengomentari video yang beredar di WAG.
“SOP terbaru….jangan panik, ambil HP….videokan….bikin konten,” sindir Edi Purnomo, Ketua PAKEM.
“Kok, api masih kecil tidak dipadamkan pakai APAR. Ya, api jelas membesar,” tulis Lody Aprianto, seorang netizen saat mengomentari video yang sama.
Baca: Dirut Pertamina Ungkap Korosi Jadi Pemicu Kebakaran di Kilang
Dari peristiwa kebakaran tersebut, warga mempertanyakan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Mal TSM yang berdiri di atas lahan seluas 2,8 Ha dan disebut-sebut sebagai mal dan taman hiburan dalam ruangan (indoor) terbesar ke-3 di Indonesia itu.
“Itu APAR (Alat Pemadam Api Ringan, red) nya dianggurin kah?” tanya Yulan Ibnu Mulkam.
“ERT (Emergency Response Team, red) nya ga jalan kah?” tanya D Herikson Marbun.
Nada seragam juga diungkap Ishak, seorang warga Makassar yang mengaku sering berkunjung ke Mal TSM.
Dia bahkan menyebut, standar K3 di TSM buruk. “Kelihatannya standar K3 di TSM buruk. Saat percikan kecil muncul, harusnya ada yang inisiatif padamkan dengan APAR. Pertanyaannya, apakah ada APAR di sekitar titik api?” kata Ishak sebagaimana dilansir dari kompas.com.
Menurutnya, area publik seperti mal seharusnya memiliki APAR di setiap sudut. Dia juga menyoroti soal jarangnya terlihat APAR dan kurangnya pintu dan tangga darurat di TSM.
“Jadi kalau ada kejadian seperti ini, tidak harus petugas. Pengunjung juga bisa inisiatif padamkan. Masalahnya kalau tidak ada APAR di sekitar situ. Begitu pengamatan selama ini kalau berkunjung ke sana, jarang terlihat APAR dan tangga evakuasi juga kayaknya tidak ada,” ujarnya.
37 Pengunjung Dilarikan ke Rumah Sakit
Menurut Direktur Utama (Dirut) Trans Kalla Makassar, Max Kambuan, kebakaran itu tidak membakar gedung maupun wahana baru yakni Trans Snow World Makassar.
Kebakaran hanya melanda dekorasi bunga yang menjadi spot foto dan kini sudah dikendalikan.
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang, Begini Analisa Pakar Process Safety
“Mal tidak terbakar dan Trans Snow juga tidak terbakar. Pengunjung dan karyawan panik karena orang bilang kebakaran. Api hanya di kembang itu kok, tetapi sudah padam,” kata Max di lokasi kejadian, Senin (24/4/2023) malam.
Dikatakan, api bermula dari adanya korsleting listrik dari lokasi swafoto untuk pengunjung.
“Memang ada kita buat foto booth atau swafoto untuk pengunjung, memang terbuat dari kertas. Banyak pengunjung yang pegang itu dan di situ kan banyak kabel akhirnya korsleting,” ucapnya.
Max juga mengaku, ada tiga lantai yang terdampak kebakaran. Hal ini lantaran gedung tertutup hingga api cepat menyebar.
“Api dari bawah, cumakan tertutup jadi berdampak ke atas,” katanya.
Saat kebakaran terjadi, TSM tengah ramai dikunjungi pengunjung. Mereka tampak panik saat mengetahui gedung yang mereka kunjungi kebakaran.
Alhasil, sebanyak 37 pengunjung menjadi korban dan dilarikan ke empat rumah sakit terdekat. Sebanyak 34 pengunjung dilarikan ke RS Siloam di Jl Metro Tanjung Bunga.
Korban kebakaran terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Rata-rata korban mengalami sesak napas.
Baca juga: Teori Segitiga Api dalam Kasus Kebakaran Depo Plumpang
Biaya korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. “Soal biaya, semua ditanggung pemerintah kota. Itu jelas,” jata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan, Mal TSM terbakar sekitar pukul 18.00-19.00 Wita setelah maghrib. Ia mengatakan lokasi kebakaran berada di gedung baru Trans Studio Mall Makassar yang letaknya dekat dengan pantai.
“Sekitar pukul 18.00 atau 19.00 Wita,” ujar Ridwan dikutip dari Kompas TV.
Lebih lanjut, Ridwan menuturkan bahwa 20 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke TKP untuk memadamkan kobaran api.
Tim SAR juga diterjunkan ke Trans Studio Mall Makassar untuk melakukan proses pendinginan dan mengeluarkan asap dari dalam gedung.
Kendati demikian, Tim SAR sempat mengalami kesulitan masuk ke dalam mal dan lantai 2 karena asap dari kebakaran begitu pekat. “Untuk tembus ke atas belum bisa karena masih banyak asap,” kata Ridwan, Senin malam. (Hasanuddin)