HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Home Safety

Aneka Potensi Bahaya di Rumah

JAKARTA, HSEmagz.com– Rumahku Istanaku, home sweet home. Begitulah umat manusia di seluruh dunia mengungkapkan tentang rumah mereka masing-masing.

Rumah tak sekadar tempat berlindung dan bernaung dari segala cuaca yang datang menerpa. Lebih dari itu, rumah adalah tempat di mana orang-orang terkasih dan tersayang berada.

Tak peduli gubuk kayu tripleks di bantaran kali ataupun rumah nan megah di kompleks perumahan mewah. Tinggal di gubuk bantaran kali akan terasa nyaman apabila di samping ada istri dan anak tercinta.

Sebaliknya, hidup akan terasa hampa apabila tinggal sendirian di rumah seluas lapangan sepakbola semegah istana. Rumahku istanaku. Ke sana lah kita kembali, home sweet home.

Tetapi….rumah juga adalah sumber petaka dan bencana yang dalam sekejap mampu merenggut segala kebahagiaan yang selama ini kita bangun.

Gara-gara anak bermain korek api, sebuah rumah di Jl Tegal Parang Selatan V No. 21 04/07 Jakarta dan satu unit mobil minibus, ludes terbakar pada Minggu (1/11/2020) silam.

Bermula ketika seorang anak kecil bermain korek api di belakang rumah. Menurut petugas, kobaran api menyambar mesin pompa dan tangga kayu, lalu ke mobil yang tengah terparkir di sana. Selanjutnya merembet ke bangunan rumah.

Baca juga: Wanita Muda Tewas Tertembak Senapan Anak

Renava Salisa Putri (9) meninggal dunia gara-gara jatuh terpeleset dan pisau dapur milik sang bibi yang dibawanya untuk bermain masak-masakan bersama teman-temannya, menusuk lehernya sendiri. Peristiwa tragis ini terjadi di kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019).

Aparat Kepolisian Resor Kupang Kota menangkap seorang ibu muda Andriana Lulu Djami alias Ina (33), lantaran telah menganiaya anak perempuannya sendiri yang baru berusia 2 tahun, Domini Quin, hingga tewas, Rabu (1/1/2020).

Pemicu pembunuhan anak kandung itu sepele. Ina kesal karena putrinya itu kerap mengompol di kasur. Ia kemudian membenturkan kepala korban secara berulang-ulang ke tembok. Dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa yang bersumber dari rumah:

Potensi Bahaya di Rumah

Guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan, ada baiknya kita mengenali berbagai potensi bahaya yang ada di rumah. Dengan cara mengenali dan mengidentifikasi potensi bahaya (hazard identification), kita bisa melakukan tindakan pencegahan, pengendalian, hingga mitigasi bahaya atau dalam dunia K3 dikenal dengan istilah hirarki pengendalian risiko bahaya/K3.

Tapi dalam tulisan ini, akan dibahas seputar pengenalan dan identifikasi aneka potensi bahaya yang ada di rumah. Berdasarkan sumbernya, berikut beberapa potensi bahaya yang ada di rumah:

  1. Elektrik/Listrik

Listrik menjadi sumber energi vital di setiap rumah. Ketergantungan manusia terhadap listrik sangat tinggi. Tanpa listrik, segala aktivitas manusia menjadi lumpuh, Lampu, TV, radio, kulkas, penanak nasi (rice cooker), kipas angin, penyejuk ruangan (AC), blender, microwave, mesin cuci, pengering rambut, penyedot debu, setrika, HP, komputer, laptop, dan segala barang di rumah lainnya termasuk perkakas pribadi seperti akat cukur janggut, semuanya digerakkan oleh energi listrik.

Tetapi, listrik sekaligus juga menjadi sumber bahaya terjadinya kebakaran dan kesetrum. Data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan, pemicu terjadinya kebakaran di Jakarta didominasi hubungan pendek arus listrik (korslet).

Hubungan pendek arus listrik bisa terjadi karena berbagai hal seperti kabel terkelupas (karena gigitan tikus misalnya), colokan listrik kelebihan beban, pemakaian extension kabel yang berlebih pada satu terminal listrik, mengambil secara ilegal sambungan listrik langsung dari tiang listrik, membangun rumah dengan ketinggian melebihi batas yang diperbolehkan sehingga sejajar atau lebih tinggi dari jaringan kabel listrik milik PLN, dan sebagainya.

Kasus kematian gara-gara tersengat arus listrik di rumah, sering terjadi. Teranyar dan sempat viral di jejaring medsos adalah kasus meninggalnya seorang remaja putri siswi SMP berinisial D (14) yang kesetrum listrik saat bermain aplikasi Tik-Tok di sebuah atap rumah di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/6/2020).

  1. Panas

Di rumah ada potensi bahaya yang bersumber dari panas. Sumber panas itu dihasilkan dari nyala api (kompor), listrik, dan mesin kendaraan. Dari kompor, selain bahaya dari nyala apinya itu sendiri, potensi bahaya yang bersumber dari panas nyala api kompor juga terdapat pada aktivitas memasak seperti air mendidih, minyak panas di penggorengan, dan sebagainya.

Banyak peristiwa kecelakaan yang bersumber dari energi panas nyala api kompor. Kebakaran, tersiram air panas, hingga kasus bayi dan balita yang meninggal dunia akibat tersiram air panas dan bahkan kecebur dan diceburkan ke dalam minyak panas di penggorengan.

Rachel Heriani (11), menderita luka bakar sangat serius setelah wajahnya diceburkan ke dalam minyak panas di penggorengan oleh nenek tirinya, Kosiah (69), di Kab Bandung Barat, 29 September 2017. Sang nenek tiri murka manakala Rachel yang disuruh menggoreng rengginang tidak langsung melaksanakan perintahnya. Rambut bocah kelas V SD itu dijambak dan wajahnya diceburkan ke minyak panas di penggorengan oleh si nenek tiri sadis.

Rachel Heriani (11) mengalami luka bakar sangat serius setelah wajahnya diceburkan ke dalam minyak panas di penggorengan oleh nenek tirinya. Rachel saat dirawat di RSHS Bandung, Senin (9/10/2017). (Foto: Kompas.com)

Panas yang bersumber dari energi listrik bisa mengakibatkan kulit terluka akibat terkena setrika, solder, atau perkakas kecantikan seperti catokan rambut, dan sebagainya. Panas yang bersumber dari mesin kendaraan juga bisa mengakibatkan kulit atau bagian tubuh terluka ketika menempel/terkena knalpot kendaraan sepeda motor atau mobil yang mesinnya sedang dipanaskan.

 3. Benda Tajam

Kasus kematian ananda Renava Salisa Putri (9) di kota Sukabumi, Jawa Barat merupakan contoh dari potensi bahaya yang bersumber dari benda tajam yang ada di rumah. Ada pisau dapur, silet, jarum jahit, jarum pentul, gunting, garpu makan, dan perkakas rumah lainnya seperti obeng, kapak, paku.

Benda tajam juga bisa dihasilkan dari perabotan rumah yang pecah seperti gelas, piring, mangkuk, lantai keramik, meja kaca, dan benda-benda rawan pecah lainnya. Termasuk benda tajam yang berpotensi bahaya adalah juga ujung meja yang lancip, sudut tembok, ujung pintu kayu, ujung pagar besi, pulpen (ballpoint), dan ujung pinsil.

 4. Bahan Kimia

Tanpa disadari, ada begitu banyak bahan kimia di rumah. Jika salah dalam penggunaan atau disalahgunakan, maka bahan-bahan kimia itu akan menjadi sumber bahaya yang bisa berakibat fatal. Misalnya cairan pembasmi serangga yang sengaja ditenggak dalam percobaan aksi bunuh diri. Atau bermain api di dekat tangki bensin kendaraan.

Selain cairan pembasmi serangga dan bahan bakar minyak (BBM), berbagai benda di rumah yang mengandung bahan kimia di antaranya sabun mandi, detergen, sampo, cairan pembersih lantai, lotion anti nyamuk, pengharum ruangan, kapur barus, dan sebagainya.

 5. Benda Bertekanan

Salah satu contohnya adalah tabung gas elpiji (liquid petroleum gas/LPG). Kasus tabung gas yang meledak hingga menimbulkan kebakaran bahkan hingga merenggut korban jiwa, begitu sering terjadi di Indonesia.

Termasuk juga alat pemadam api ringan (APAR). Di rumah-rumah keluarga menengah atas, kini sudah banyak dilengkapi dengan tabung APAR. Jika salah dalam penggunaan atau bahkan disalahgunakan, bisa berpotensi bahaya.

 6. Radiasi

Seiring perkembangan teknologi, kini ada begitu banyak gadget yang mengandung radiasi. Contohnya HP, laptop, komputer, HP tablet, TV, dan microwave.

 7. Polusi

Baju kotor yang dibiarkan menumpuk akan mengeluarkan aroma tak sedap. Begitu pula dengan sampah yang terus dibiarkan menumpuk di tempat sampah di rumah. Selain menimbulkan polusi udara berupa aroma tak sedap, tindakan itu juga bisa memicu gangguan kesehatan.

 8. Perilaku dan Emosi

Potensi bahaya di rumah juga bisa muncul dari penghuni rumah itu sendiri yang selama ini justru berada dekat dengan kita.

Kasus ibu muda bernama Adriana Lulu Djami alias Ina (33) di kota Kupang, NTT, yang menganiaya putri kandungnya sendiri berusia 2 tahun, Domini Quin, hingga meninggal dunia gara-gara sering mengompol di kasur pada 1 Januari 2020, merupakan contoh kasus bahaya yang bersumber dari perilaku dan emosi penghuni rumah.

Tersangka Adriana Lulu alias Ina (depan kaos oranye) mendapat pengawalan dari dua anggota Polwan dari Polres Kota Kupang, NTT, Kamis (2/1/2020). Ia diamankan pihak kepolisian dengan sangkaan menganiaya putri kandungnya sendiri, Domini Quin (2), hanya karena sering mengompol di kasur. (Foto: pos-kupang.com/Gecio viana)

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) seperti halnya yang terjadi di Kupang, merupakan peristiwa yang begitu sering terjadi. Peristiwa penganiayaan bahkan hingga pembunuhan istri atau anak (kandung maupun tiri) acap menjadi berita yang menghiasi berbagai media di Tanah Air.

Baca juga: BIADAB! Ibu Bunuh Anak Kandung

Pun demikian dengan kasus pelecehan seksual hingga pemerkosaan yang dilakukan oleh bapak terhadap anak, baik kandung maupun tiri, merupakan peristiwa yang kerap terjadi di dalam rumah.

Demikianlah tulisan mengenai sumber-sumber bahaya yang ada di rumah yang patut Anda ketahui dan kenali (hazard identification) agar terhindar dari segala hal yang tidak diharapkan. Semoga bermanfaat. (berbagai sumber/Hasanuddin)

LEAVE A RESPONSE