HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Fatality Accident Safety, Health, & Environtment

KAI Minta Maaf Usai Stasiun Kereta Cepat Halim dan Stasiun Cawang Bocor

JAKARTA, hsemagz.com – Stasiun Kereta Cepat Halim dan Stasiun Cawang dilaporkan mengalami kebocoran saat hujan lebat melanda kawasan tersebut pada Sabtu (4/11). Manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI pun meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan tersebut.

“KAI memohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang terjadi karena hujan lebat di sekitar area Stasiun Cawang dan Halim. KAI bersama pihak-pihak terkait telah melakukan komunikasi dan kordinasi serta bergerak cepat agar pelayanan dan fasilitas yang diberikan pada penumpang optimal,” kata Vice President Public Relation KAI, Joni Martinus dalam keterangan resmi Minggu (5/10).

Seperti diketahui sebelumnya, ramai unggahan di jagat maya yang menunjukan adanya area stasiun kereta KAI yang mengalami kebocoran. Dalam sebuah video yang beredar, limpahan air dengan intensitas tinggi bahkan terlihat mengguyur dengan deras area tangga di Stasiun Kereta Cepat Halim.

Menanggapi informasi tersebut, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa menyebutkan bahwa kejadian itu tidak terjadi di area dalam Stasiun Halim, melainkan di area luar lobby kedatangan yang berada di sisi selatan.

Eva menjelaskan, limpahan air itu berasal dari saluran air yang tidak mampu menahan debit air karena tingginya intensitas hujan pada waktu tersebut. Namun begitu, KCIC menegaskan bahwa kondisi itu tak menganggu pelayanan karena terdapat area lain yang dapat dilalui penumpang untuk menuju area lobby drop off dan pick up.

Upaya Penanggulangan oleh KAI

Sebagai langkah lanjutan guna menanggulangi insiden kebocoran yang terjadi, KAI bersama LRT Jabodebek dan pihak KCIC pun mengaku telah melakukan langkah koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang menjadi kontraktor pembangunan stasiun tersebut agar dilakukan perbaikan.

“Dapat kami sampaikan terkait kontraktor pembangunan di Stasiun LRT Cawang dikerjakan oleh Adhi Karya, sedangkan untuk di area Stasiun LRT Halim, Stasiun Kereta Cepat Halim dilakukan oleh WIKA. Selanjutnya pihak-pihak terkait tersebut segera melakukan investigasi dan perbaikan area yang terdampak demi kenyamanan penumpang,” tambah Joni.

Lebih lanjut, Joni menerangkan bahwa para kontraktor yang terlibat dalam pembangunan sejumlah stasiun KAI tersebut sudah mulai melakukan perbaikan pada Minggu pagi (5/11). Pihak Adhi Karya dan WIKA Konstruksi melakukan perbaikan pada saluran air stasiun yang terdampak hujan lebat pada Sabtu (4/11) lalu.

Meski begitu, belum diketahui kapan perbaikan saluran air tersebut bisa rampung dikerjakan. Joni berharap, pengerjaan perbaikan saluran air itu dapat segera terselesaikan dalam waktu dekat, hal itu mengingat tingginya intensitas hujan yang terjadi belakangan seiring dengan beralihnya siklus musim kemarau ke musim hujan saat ini.

Jadi Insiden K3 Kedua yang Terjadi di Stasiun Kereta Cepat Halim

Berdasarkan catatan hsemagz.com, peristiwa kebocoran saluran air ini pun menjadi insiden di aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kedua yang pernah terjadi di Stasiun Kereta Cepat Halim. Pada 11 September 2023 lalu, insiden K3 turut terjadi di stasiun ini, ditandai dengan terbakarnya bagian atap peron Stasiun Kereta Cepat Halim.

Saat itu, percikan api muncul di sisi atap peron sisi timur pada bagian lapisan proteksi atap Stasiun Kereta Cepat Halim. Percikan api yang terlihat menyala sejak pukul 00:30 WIB pada akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) wilayah Jakarta Timur.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. KCIC juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk memastikan keselamatan dan keamanan proyek kereta api cepat relasi Jakarta-Bandung,” ujar Eva pada 11 September 2023 lalu.

Adapun, sejumlah insiden K3 yang terjadi hanya dalam selang waktu kurang dari dua bulan ini seharusnya menjadi catatan dan evaluasi lebih lanjut bagi KAI. Hal tersebut mengingat stasiun ini menjadi area publik yang ditargetkan kelak dapat melayani hingga 30 ribu orang penumpang perjalanan Jakarta-Bandung setiap harinya.

LEAVE A RESPONSE