JAKARTA, hsemagz.com – Kecelakaan kerja terjadi di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit milik PT Persada Agro Sawita (PAS) Inhu, di Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, pada hari Rabu (16/8).
Insiden tersebut menyebabkan dua pekerja mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh. Korban-korban tersebut, M Firmansyah Panjaitan (18) dan Roby Rahmansyah (21), tengah menjalankan tugas di dalam ruang sterilizer pabrik saat insiden terjadi.
Kejadian bermula ketika kedua korban membuka pintu sterilizer bagian atas dalam proses perebusan buah kelapa sawit. Namun, buah kelapa sawit yang masih panas tiba-tiba keluar dari pintu sterilizer dengan kecepatan tinggi dan mengenai kedua pekerja tersebut.
Dampaknya, M Firmansyah Panjaitan mengalami luka bakar di wajah, leher, dada, perut, kedua lengan tangan, dan kedua lutut kakinya. Luas luka bakar yang dialaminya mencapai 54%. Sementara itu, Roby Rahmansyah mengalami luka bakar pada lengan tangan kanan dan pundaknya dengan luas luka bakar sekitar 10%.
Kedua korban saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Tim medis sedang berupaya memberikan perawatan intensif untuk menyembuhkan luka-luka serius yang dialami oleh kedua pekerja tersebut.
Sementara itu, Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Dody Wirawijaya, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini.
Seperti diketahui, perkebunan kelapa sawit sendiri menjadi sektor penyumbang angka kecelakaan kerja tertinggi di Tanah Air. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, setidaknya terdapat 52.762 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di sektor ini dalam kurun waktu 2019 hingga paruh kedua tahun 2023.
“Dari 52.762 kasus itu terdiri dari 24,83% mengalami dampak kecelakaan kerja pada kaki dan sebanyak 23,25% pekerja mengalami dampak kecelakaan kerja pada bagian mata,” kata Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia di Jakarta, dikutip dari Antara Jum’at, 18 Agustus 2023.
Masih belum optimalnya penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tentu menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan kerja di sektor ini.