200 Pakar se-Asia Bahas 15 Isu Keselamatan dan Pendidikan di Laboratorium dalam ACSEL ke-10
NUSA DUA, BALI, hsemagz.com – Laboratorium merupakan suatu area kerja yang memegang peranan penting bagi dunia ilmu pengetahun. Berbagai temuan menakjubkan yang amat berguna bagi kehidupan manusia di bidang kimia, fisika, biologi, dan kedokteran, terlahir dan menyembur dari laboratorium.
Tetapi laboratorium sekaligus juga menjadi area kerja berbahaya yang acap bermuara kematian bagi para peneliti. Kasus kecelakaan kerja fatal di laboratorium teranyar, terjadi di Kampus IPB Bogor.
Laila Atika Sari, mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan IPB, meninggal dunia setelah ruang laboratorium yang digunakannya, terbakar, Jumat (18/8/2023). Saat kejadian, Laila sedang melakukan analisis lemak bahan pakan menggunakan metode soxhletasi dalam rangka penelitian S2-nya.
Aneka potensi bahaya di laboratorium, menggugah para ahli dari berbagai universitas terkemuka se-Asia untuk menyelenggarakan Asian Conference on Safety & Education in Laboratory (ACSEL).
ACSEL merupakan agenda tahunan pertemuan para ilmuwan, insinyur, peneliti, dan juga para profesional untuk berdiskusi dan berbagi ilmu terkait praktik terbaik dalam aspek keselamatan dan kesehatan di laboratorium.
Kali ini, ACSEL memasuki gelaran ke-10 dan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 9 – 10 November 2023. Bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan adalah Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia (DRRC UI). Konferensi ini secara menguntungkan membawa berbagai macam topik yang terkait dengan keselamatan laboratorium.
Dalam sambutannya, Ketua Penyelenggara Prof Fatma Lestari yang sekaligus menjadi Ketua DRRC UI sebagai host ACSEL ke-10 Tahun 2023 ini menjelaskan tentang pentingnya “Membangun Budaya Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan melalui Keberagaman, Inovasi & Teknologi”.
Sedangkan Menteri Tenaga Kerja yang diwakili oleh Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Dr Haiyani Rumondang, MA mendorong para Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai agen perubahan (agent of change) berbudaya K3.
Konferensi ini mencakup presentasi oral dan poster dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang yang terkait dengan keselamatan laboratorium.
Program konferensi terdiri dari kuliah utama, diskusi panel, sesi oral dan poster, serta pameran dengan 10 tema, yaitu:
- Safety and security culture, health & safety behavior (education, industry and public)
- High-end technology, artificial intelligence on safety management & education
- Chemical management, chemical security, chemical safety and handling hazardous material, environmental safety, physical hazard
- Theoretical analysis of environmental safety in laboratory
- Safety education
- Laboratory safety management
- Emergency and disaster management
- Safety and health protection
- Environmental protection
- Waste treatment
- Recycling of resources
- Carbon neutral
- Case reports on lab accidents
- Cultural, gender, generation gap or age & diversity in research societies for health, safety & security
- Legal framework for lab safety
Konferensi internasional ini menghadirkan lebih dari 200 orang dari berbagai sektor mulai dari akademisi, industri komunitas, bisnis, kebijakan, dan tata kelola untuk berbagi informasi yang berguna melalui kemitraan dan strategi pemberdayaan untuk meningkatkan keselamatan laboratorium di semua negara Asia.
Para akademisi Guru Besar dan expert hadir dari Universitas Indonesia terdiri dari berbagai mulitidisiplin ilmu. Di antaranya: Prof Dr Ir Sjahrul Meizar Nasri, MSc (K3 FKM UI), Dr Rachma Fitriati, SSos, MSi (FIA UI) dan Komisioner Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, MM, Psikolog (F Psikologi UI), Dr Hendra, SKM, MKKK (K3 FKM UI), Prof Achir Yani Syuhaimie Hamid MN, DNSc (FIK UI), Prof Indri Hapsari Susilowati, SKM, MKKK, PhD (K3 FKM UI), Dr rer nat Agustino Zulys, SSi, MSc (FMIPA UI), Dr Fatmah, SKM, MSi (SIL UI), dan Dr Robiana Modjo. SKM, MKes (K3 FKM UI). (*/Hasanuddin)