HSEMagz

Bukan Sekedar Berita

Fire & Safety Personal

ADRIANUS PANGARIBUAN: Mendalami Ilmu Api Karena 6 Stafnya Meninggal (1)

JAKARTA, HSEmagz.com – Adrianus Pangaribuan terkejut tatkala diinformasikan masuk sebagai salah satu kandidat dalam penulisan buku “100 Tokoh K3 Indonesia”. Sebab ia merasa bukan orang yang berkecimpung langsung di bidang K3.

Namun di lain pihak ia merasa senang karena pekerjaan yang dilakukannya selama ini secara tidak langsung memberikan sumbangsih terhadap dunia K3 Indonesia. Ia merasa selama ini melakukan pekerjaan apa adanya dan selalu menikmatinya.

Jika hasilnya dianggap bisa memberikan pencerahan ataupun memberi input positif bagi orang atau pihak lain, tentu saja hal tersebut merupakan dampak dari pekerjaan itu sendiri. “Tidak pernah ada niat untuk bisa dianggap atau diakui tokoh tertentu apalagi pakar,” katanya merendah.

Adrianus adalah seorang fire engineer dimana dalam pekerjaan sehari-harinya lebih banyak bekerja sebagi praktisi fire & explosion investigation. Dalam beraktifitas ia banyak melakukan dan mendukung dunia industri secara umum dan industri asuransi pada khususnya.

Adrianus merupakan lulusan teknik listrik dari Politenik UI Jakarta (Sekarang Politenik Negeri Jakarta), setelah bekerja sebagai electrical engineer selama lebih dari 3 tahun dan punya biaya sendiri, ia melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di jurusan tenik elektro, FTUI – Depok.

Mengawali karir sebagai electrical engineer di perusahaan kontraktor M/E (Mechanical/ Electrical) yang banyak menangani instalasi mekanikal dan elektrikal di bangunan komersial dan industri.

Berbagai jenis gedung pernah ditanganinya dari low rise sampai highrise building dari gedung perkantoran, hotel dan mall. Sedangkan untuk fasilitas industripun ia sudah menangani beberapa jenis bangunan industri mulai dari industri ringan sampai berat. Pekerjaan dilakukan di daerah perkotaan sampai daerah terpencil, bahkan di atas dan di bawah laut.

Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang, Ini Kata Pakar Forensik Api

Ia mengaku amat menikmati pekerjaan di bidang mekanikal dan elektrikal karena selain jenis pekerjaan yang lengkap mulai listrik arus kuat, arus lemah, control system, instrument, alarm system, MHVAC, pemipaan, pembangkitan dan lain sebagainya.

Secara perlahan dan seiring perjalanan waktu membuat dirinya ‘kaya’ akan pengalaman di bidang tersebut selain bisa berinteraksi dengan orang banyak dengan segala macam pengalaman, keahlian dan karakternya masing-masing.

6 Staf Meninggal

Sebelum seperti sekarang, ada peristiwa yang hingga sekarang ini tak bisa dilupakannya seumur hidup.  Diawali kejadian kebakaran di lantai 23, 24 dan 25 Tower A gedung Bank Indonesia (Bank Indonesia Twin Tower) pada 8 Desember 1997, saat itu Adrianus adalah Project Manager untuk pekerjaan listrik.

Pekerjaan sudah pada fasa akhir, semua fungsi sudah sudah terpasang dan berfungsi namun belum saling terintegrasi. Tiba-tiba terjadi kebakaran, yang kemudian mengakibatkan 15 orang meninggal dunia.

“Enam orang di antaranya adalah staf (supervisor) listrik saya. Sebagian bisa langsung teridentidikasi dan sebagian lagi baru bisa dikenali setelah memakan waktu cukup lama. Kejadian ini membuat saya syok,” kata Adrianus.

Kebakaran Gedung BI pada 8 Desember 1997. (Foto: AP)

Peristiwa itu memicu Adrianus untuk mendalami api secara keilmuan. Namun, saat itu (tahun 1997), mencari informasi tentang apa dan di mana ia mesti menuntut ilmu api, belum semudah sekarang, yang semuanya tersedia di platform google atau search engine lainnya.

Saat itu untuk mendapatkan sumber keilmuan berupa buku, artikel dan majalah harus beli langsung dari luar negeri.

“Saya ingin mempelajari api lebih dalam dan bagaimana membuktikan suatu penyebab kebakaran secara detail dan ilmiah karena hasil investigasi (kebakaran gedung BI, red) saat itu tidak memuaskan saya dan tidak ada penjelasan ilmiahnya,” kenangnya.

Secara kebetulan suatu hari ia melihat pengumuman penerimaan mahasiswa S2 di UI. Waktu itu ada jurusan TMPK (Teknik Manajemen Keselamatan Kebakaran) dimana penanggung jawab jurusan ini adalah Prof Ir Yulianto S Nugroho, PhD.

Disini lah pertemuan pertama kali Adrianus dengan beliau yang dinilainya sebagai  tokoh yang ramah, inspiratif, dan teman diskusi yang handal. Bahkan ia dan Prof Yulianto pernah melakukan investigasi bersama pada fasilitas furnace milik badan usaha minyak terbesar Negara kita di Cilacap yang meledak pada 2012.

Di sini pula Adrianus untuk pertama kalinya mengenal ilmu Dinamika Api (Fire Dynamic) yang menjadi landasan ilmu kebakaran secara umum.

Dari ilmu dinamika api ini ia dapat melihat bahwa dinamika api dilandasi oleh semua ilmu yang mempelajari api, panas dan perambatan panas seperti, combustion, heat transfer, thermodinamika, fluida dan thermofluida dan lain sebagainya.

“Jadi ilmu dinamika api merupakan ilmu yang mendasari ilmu tentang perilaku api itu sendiri, mulai saat itu saya berprinsip bahwa jangan pernah merasa dan mengaku sebagai orang fire kalau belum atau tidak pernah belajar perihal dinamika api,” Adrianus menegaskan. (bersambung/Hasanuddin)

 

LEAVE A RESPONSE