JAKARTA, HSEmagz.com – Setelah lengang selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19, ruas jalanan pada arus mudik Lebaran 2023 kembali akan dijejali kendaraan.
Di jalan bebas hambatan (tol), ruas jalan akan dijejali kendaraan pribadi roda empat. Sedangkan jalan-jalan non-tol kembali akan disesaki kendaraan roda dua (sepeda motor).
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, mereka yang akan mudik menggunakan sepeda motor di arus mudik Lebaran 2023 diprediksi mencapai 25,13 juta orang atau sekitar 20,30 persen dari total pemudik yang diprediksi sebanyak 123,8 juta orang.
Pilihan moda terbanyak masih menggunakan mobil pribadi sebesar 22,07 persen (27,32 juta orang). Sementara yang memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39 persen), KA antar kota 14,47 juta orang (11,69 persen) dan mobil sewa 9,53 juta orang (7,70 persen).
Pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen) berasal dari Pulau Jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang). Berikutnya Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang) dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).
Di sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Selanjutnya Provinsi Jawa Timur 19,87 persen (24,60 juta orang), Provinsi Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).
Baca juga: Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Capai 123,8 Juta Orang
Dibanding pemudik kendaraan pribadi, jumlah pemudik sepeda motor memang sedikit lebih rendah. Namun, risiko mudik menggunakan sepeda motor jauh lebih tinggi dibanding moda transportasi lainnya.
Kasus-kasus kecelakaan yang terjadi selama arus mudik Lebaran, selama ini didominasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Tak heran jika pemerintah terus mengimbau para pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor dalam perjalanan ke kampung halaman dalam rangka merayakan Hari Raya Iedul Fitri.
Sebab, sebagaimana disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemudik yang menggunakan sepeda motor terutama untuk perjalanan lebih dari tiga jam sampai 10 jam perjalanan, memiliki risiko kecelakaan yang tinggi.
“Apalagi, yang ditempuh itu dari 3 sampai 10 jam, jadi melelahkan sekali,” kata Budi dalam keterangan persnya yang ditayangkan di laman Youtube Sekretariat Presiden, baru-baru ini. (Hasanuddin)
